RSS

Laporan Penelitian Ilmiah

“Pengaruh Profitabilitas Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Terhadap Harga Saham Pada PT. Fast Food Tbk. yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012”


LAPORAN PENELITIAN ILMIAH ini
Disusun untuk softskill Bahasa Indonesia 2



Di susun oleh :
Ahmad Giffari
20212442



AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014




BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang Masalah
Pasar modal sangat diperlukan dalam zaman modern sekarang ini karena pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mendukung pengembangan ekonomi negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang gerakan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif, sekaligus dapat merupakan tempat usaha masyarakat untuk berinvestasi.
Pasar modal Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai peraturan dan kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk lebih mendorong tumbuhnya pasar modal Indonesia. Pasar modal Indonesia memiliki peranan yang signifikan dalam proses penyaluran dana dari investor kepada pihak yang kekurangan dana. Pertimbangan investor dalam melakukan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya baik untuk saat ini ataupun di masa yang akan datang. Jadi, investasi dapat diartikan sebagai kegiatan penanaman modal.
Para investor memerlukan informasi yang relevan tentang harga saham suatu perusahaan karena harga saham mencerminkan kinerja perusahaan yang menjual saham tersebut. Kinerja perusahaan terutama untuk perusahaan yang telah go public dapat dilihat dari laporan keuangan yang secara periodik. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga merupakan salah satu aspek yang menjadi bahan pertimbangan bagi investor. Tujuan seorang investor menanamkan dananya pada sekuritas saham adalah agar memperoleh tingkat pengembalian tertentu dengan risiko yang minimal. Namun sebelum menentukan saham perusahaan mana yang akan dibeli, investor terlebih dahulu akan melihat performa perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan keuangan tahunan perusahaan PT. Fast Food Tbk. Serta pembagian deviden sebagai acuan dalam memprediksi perkembangan perusahaan. Oleh karena itu seorang investor harus cermat dalam melakukan penilaian terhadap saham perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis kondisi perusahaan, kinerja perusahaan dan prospek perusahaan yang menerbitkan saham. Investor juga harus menganalisa harga saham yang terjadi apakah cukup layak untuk dibeli, mendeteksi pergerakan harga variable apa saja yang menjadi penentu terhadap harga saham tersebut karena setiap variable mempunyai efek yang relative berbeda. Oleh karena itu, transparancy dari perusahaan sangat penting dan diperlukan untuk dapat menggembalikan kepercayaan pihak investor dalam melakukan investasi.
Salah satu faktor dalam melakukan penilaian saham, adalah dengan menganalisis profitabilitas perusahaan. Melalui analisis profitabilitas perusahaan, investor dapat menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapatkan dari aktivitasnya. Adapun sebagai indikator dalam analisis profitabilitas dalam penelitian ini adalah rasio Return On Investment (ROI). ROI digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva. Keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi tentu tidak terlepas dari fluktuasi harga saham, dan fluktuasi harga saham di bursa berkaitan erat dengan permintaan dan penawaran saham. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka tingkat ROI yang dihasilkan perusahaan pun akan tinggi sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut, dan hal itu tentu saja akan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Harga saham merupakan salah satu ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Indikator lain yang dapat mempengaruhi harga saham adalah besarnya Earning Per Share (EPS) yang terdapat pada rasio saham perusahaan. Earning per Share (EPS) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Apabila Earnings per Share (EPS) perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut. Dengan banyaknya permintaan atas saham tersebut, sesuai dengan hukum permintaan, maka harga sahamnya akan naik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Terhadap Harga Saham Pada PT. Fast Food Tbk. yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012”.
1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, untuk mempermudah pembahasan permasalahan yang lebih terarah, maka dapat disusun perumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh Profitabilitas Return On Investment (ROI) secara parsial terhadap harga saham pada PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI periode 2010-2012?
2.      Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) secara parsial terhadap harga saham pada PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI periode 2010-2012?
3.      Bagaimana pengaruh Return On Investmen (ROI)), Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham secara simultan pada PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI periode 2010-2012?
1.3       Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk penulisan ilmiah adalah:
1.         Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap harga saham pada PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
2.         Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
3.         Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return On Investmen (ROI)), Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham secara simultan pada PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
1.4       Manfaat Penelitian
1.4.1    Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi sebagian dasar dalam menilai perusahaan dan mempertimbangkan pegambilan keputusan berinvestasi, serta bermanfaat untuk referensi dalam menentukan strategi investasinya.
1.4.2    Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk menjadi bahan pertimbangan dalam strategi penciptaan nilai bagi pemegang saham (stock holder) dan mampu meningkatkan kinerjanya perusahaan.
1.5       Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Peneliti ini menggunakan 2 faktor dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan yaitu Return On Investmen (ROI) dan Earning Per Share (EPS)
2.      Menggunakan sampel perusahaan PT. Fast Food Tbk. (FAST).
3.      Periode penelitian 2010 sampai dengan 2012.
1.6       Metodologi Penelitian
1.6.1    Objek Penelitian
Objek yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu PT. Fast Food Tbk. yang terdaftar di BEI.
1.6.2    Jenis Data
                  Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah data kuantitatif untuk menghitung serta menganalisa hubungan antar variable terkait.
1.6.3    Metode Perolehan Data
            Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penulisan ini adalah metode secondary research, yang didasarkan atas data dari PT. Fast Food Tbk. BEI yang dipublikasikan oleh BEI periode 2010-2012
1.7       Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran sistematis, penulis membagi sistematis penulisan menjadi 5 Bab, di antaranya:
BAB 1             PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pembukuan yang terdiri dari beberapa sub bab antara lain, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2             LANDASAN TEORI
                           Pada bab ini penulis mengemukakan penjelasan mengenai teori-teori dasar dan aplikasinya secara umum yang bersumber dari beberapa buku sebagai dasar dalam melakukan penganalisaan dan pengukuran yang digunakan.
BAB 3             GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                           Bab ini menguraikan sejarah singkat tentang perusahaan yang penulis teliti, dan hal-hal yang berkaitan di dalamnya.
BAB 4              ANALISA DAN PEMBAHASAN
                           Merupakan bab utama dimana penulis akan menganalisa data-data yang berkenaan dengan objek penelitian serta mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendalam.
BAB 5             KESIMPULAN DAN SARAN
                           Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari bab 4 dan beberapa saran yang dianggap perlu.
 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.      Laporan Keuangan
2.1.1    Pengertian Laporan Keuangan
Penyajian penyampaian informasi keuangan suatu entitas ekonomik kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan disebut sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finasiil suatu perusahaan dimana Neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi dan laba (Income Statement) mencerminkan hasil – hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun. Jadi melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.
Menurut Kasmir (2010:66) menyatakan laporan keuangan adalah ”Laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Sedangkan definisi laporan keuangan menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland (1992:20), adalah ”laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba, berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang”.
2.1.2    Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke infornasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Lyn M.Fraser dan Alieen Ormiston (2004:170) mengemukakan “Analisis laporan keuangan dari sudut pandang manajemen mengaitkan semua pertanyaan yang diajukan oleh kreditor, karena pemakai laporan keuangan ini harus mengetahui kemampuan perusahaan untuk memperoleh modal yang dibutuhkan.”
Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan terbitan perusahaan dan informasi ekonomi lainnya tentang perusahaan dan industrinya. Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting artinya bagi pihak investor untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan yang bersangkutan dalam rangka penentuan kebijaksaan penanaman modalnya, karena bagi investor yang terpenting adalah Rate of Return dari dana yang akan diinvestasikan dalam perusahaan.
2.2       Pengertian Return On Investment (ROI)
Menurut Lukman Syamsudin dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan”: “ROI merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.” (2004:63)
                        Return On Investment (ROI) adalah rasio yang membandingkan laba setelah bunga dan pajak dengan jumlah aktiva yang bekerja. Lukman Syamsudin (2004:63) dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan” menyatakan, “Return On Investment (ROI) adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia diperusahaan.” Dengan kata lain, ROI atau yang sering disebut  Net earning Power ratio, mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto, serta untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam tingkat kemampuan investasi.
Rounded Rectangle: Return On Investment = (Laba Neto Setelah Pajak)/(Total Aktiva)   x 100%
Pada ROI, ratio yang rendah mungkin disebabkan rendahnya profit margin atas penjualan, rendahnya perputaran total aktiva, atau faktor keduanya. Pihak investor sangat berkepentingan dengan rasio ini karena ingin mengetahui berapa keuntungan yang menjadi bagiannya. Melalui perhitungan ROI, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi rasio yang dihasilkan, menunjukan semakin efisien dana yang ditanamkan.
2.3       Pengertian Earning Per Share (EPS)
Earning per share (EPS) merupakan indikator yang secara ringkas menyajikan kinerja perusahaan yang dinyatakan dengan laba, serta jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Dengan kata lain, EPS adalah kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang diperoleh kepada pemegang sahamnya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya, mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya.
Rounded Rectangle: Earning Per Share = (Laba Bersih)/(∑Lembar Saham Beredar)
Jadi, EPS ini menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan. Saham yang dimaksudkan disini adalah saham biasa dan tidak termasuk saham preferen.
2.4       Pasar Modal
Menurut Pandji dan Piji (2003:6) Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjebatani hubungan antara pemilik modal dala hal ini disebut sebagai investor dengan pinjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public). Para modal meminta instrumen pasar modal untuk keperluan investasi portofolio sehingga akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan.    
2.5       Saham
2.5.1    Pengertian Saham
Pengertian saham secara umum adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas. Saham juga dapat didefinisikan sebagai suatu jenis surat berharga yang menrangkan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan.
Eduardus Tandelilin (2001:6) dalam bukunya “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio” mengemukakan, “Saham merupakan surat bukti atas kepemilikan aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.” Hal tersebut seperti yang dipaparkan oleh Mahmud M. Hanafi (2004:124) dalam bukunya “Manajemen Keuangan” yang menyatakan,“Saham merupakan bukti kepemilikan, seseorang yang mempunyai saham berarti dia memiliki perusahaan tersebut.”
2.5.2    Harga Saham
Ridwan S. Sundjaja (2003:394) mendefinisikan harga saham sebagai berikut, “Harga saham adalah saham yang nilai per lembarnya telah tercantum dalam akta pendirian perusahaan.” Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.                  Harga Nominal
Pada surat berharga tercantum antara lain nilai saham yang didasarkan pada keputusan dari hasil pemikiran perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Harga ini disebut harga/nilai nominal. Harga nominal ini merupakan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan dan nilainya sudah ditentukan pada waktu saham tersebut diterbitkan.
2.                  Harga Saham Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek dan saat saham tersebut pertama kali diperdagangkan dari emiten kepada masyarakat umum melalui prospektus atau informasi surat berharga.
3.                  Harga Pasar
Asep Saefudin (2001:6.3) dalam bukunya “Panduan Investasi Di Pasar Modal Indonesia”  memaparkan, “Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham.” Selain itu, harga pasar saham biasanya ditentukan pula oleh kondisi perusahaan emiten serta kekuatan demand dan supply di bursa efek.
2.5.3    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Panji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:108) dalam bukunya “Pengantar Pasar Modal” menjelaskan, “Harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar dan analisis memfokuskan perhatian pada waktu, yaitu perkiraan trend naik atau turun. Sedangkan apabila permintaan lebih banyak dari pada penawaran saham, maka harga saham akan mengalami kenaikan, sehingga akan terjadi trend naik.” Secara umum, terdapat 5 faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, yaitu :
1.                  Laba per lembar saham (EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi EPS yang diberikan perusahaan, akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.
2.                  Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi. Apabila suku bunga naik maka investor cenderung akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini dapat menyebabkan turunnya harga saham. Hal sebaliknya pun dapat terjadi ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Selain itu, tingkat bunga pun dapat mempengaruhi laba perusahaan. Hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Ketika laba perusahaan tinggi, maka pemanfaatan dana yang ditanamkan dalam perusahaan dinilai efisien oleh para investor, sehingga investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, yang kemudian mendorong harga saham menjadi naik.
3.                  Jumlah Kas Deviden yang Dibagikan
Dalam kebiajakan pembagian deviden, perusahaan akan membagikan sebagian laba yang diperoleh untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden, dan sebagian lagi disisihkan untuk ditanam kembali dalam perusahaan sebagai laba ditahan. Ketika kas deviden yang dibagian kepada investor meningkat, maka kepercayaan investor terhadap perusahaan akan meningkat, hal tersebut dapat mendorong investor untuk memperbesar penanaman modalnya dalam saham, dan mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham. Sebaliknya, pembagian kas dividen yang kecil bukan merupakan hal yang diharapkan oleh setiap investor. Ketika kepercayaan investor atas harga saham menurun, maka hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan terhadap harga saham.
4.                  Laba Perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi karena hal tersebut menunjukan prospek yang cerah untuk berinvestasi, sehingga investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
5.      Tingkat Risiko dan Pengembalian
 Suatu keputusan investasi yang lebih berisiko tentu diharapkan dapat memberikan imbalan yang lebih besar pula, yang dalam keuangan dikenal dengan High Risk High Return. Jadi, semakin tinggi risko, maka biasanya semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima investor. Apabila tingkat risiko dan proyeksi laba yang diharapkan ,meningkat, maka hal tersebut dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Selain kelima faktor tersebut, terdapat beberapa variabel rasio keuangan yang dapat mempengaruhi harga saham, antara lain :
1.      Financial Leverage, merupakan rasio perbandingan antara total hutang dengan asset
2.      Price Earning Ratio, merupakan rasio yang membandingkan harga pasar saham dengan EPS saham tersebut.
3.      Dividen Yield, adalah rasio yang mengindikasikan hubungan antara deviden per lembar saham dengan harga per lembar saham.
4.      Book Value Per Share, merupakan nilai aktiva bersih yang tersedia untuk setiap lembar saham yang beredar.
Walaupun terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, namun  secara sederhana variabilitas harga saham bergantung pada bagaimana  earning dan dividend yang terjadi pada suatu perusahaan.
2.6       Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham
Seperti pada uraian sebelumnya, para investor menaruh perhatian pada tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan. Bagi investor, informasi yang diperoleh dari profitsbilitas perusahaan bisa dijadikan dasar untuk menilai seberapa besar Return On Investment (ROI) yang dihasilkan karena setiap investor menginginkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi. Seperti yang diungkapkan Eduardus Tandelilin (2001:236) dalam bukunya “Analisis Investasi dan Manajemen Fortofolio”, “Besarnya tingkat pengembalian perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan tersebut. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian investasi (ROI) perusahaan akan tinggi, sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan.” Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ROI dapat berpengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan. Jika ROI yang dihasilkan tinggi, maka akan terjadi kenaikan pada harga saham, begitu pula sebaliknya.
2.7       Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham
Earning per share (EPS) merupakan salah satu rasio saham yang berhubungan dengan kepentingan bagi pemegang saham. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki EPS yang tinggi dibandingkan dengan saham yang miliki EPS yang rendah. EPS yang rendah cenderung membuat harga saham turun. Sebaliknya, semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham sehingga dapat meningkatkan harga saham. Dengan demikian, meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun, maka harga saham ikut juga menurun.
2.8       Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengambil 2 faktor dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga saham, antara lain :
Ø Return On Investment
Ø Earning Per Share
Berdasarkan landasan teori diatas, maka Hipotesis penulis dari penelitian ini adalah:
Uji Simultan :
v  (H0) = Return On Investment, Earning Per Share tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham
v  (H1)  =  Return On Investment, Earning Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap  Harga Saham
Uji Parsial :
v (H0) = Return On Investment / Earning Per Share memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Harga Saham
v (H1)  =   Return On Investment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap  Harga Saham
v (H2)  =   Earning Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham
Kesimpulan :
Sistem DuPont adalah sistem analisis yang dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan
antara Return On Investment, Assets dan Profit Margin Turn Over. Di Mana
ROI adalah rasio laba setelah pajak dengan jumlah investasi (aset), sehingga dalam
Sistem DuPont juga dibawa ke bunga dan pajak. DuPont menganalisis
sistem dapat memberikan lebih komunikatif sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai
dukungan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak eksternal, apakah mereka akan terus
untuk menanamkan modal dan investasi dan mereka harus membatalkan atau membalikkan keputusan untuk
berinvestasi. Dengan melihat kondisi keuangan perusahaan dan melihat nilai ROI
perusahaan yang dihasilkan, apakah kenaikan atau tidak. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan apakah kondisi keuangan PT. Makanan Cepat Saji Indonesia Tbk adalah
cukup baik atau tidak, dan dapat membantu memberikan pertimbangan kepada pihak eksternal berinvestasi ..
Fast Food Indonesia, Tbk telah berhasil meningkatkan ROI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ROI adalah peningkatan yang sangat tinggi yang terjadi pada tahun 2006, meningkat hingga 25%
dari 9% menjadi 34%, hal ini dikarenakan perusahaan membuka 38 restoran baru outlet,
sehingga dapat memperluas cabang yang berada di luar restoran jabodetabek,
Hal ini juga menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan dianggap baik
cukup. Sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Demikian lah laporan penelitian ilmiah terhadap “Pengaruh Profitabilitas Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Terhadap Harga Saham Pada PT. Fast Food Tbk. yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012” . Mohon maaf apabila ada salah-salah kata dalam penulisannya,Terimakasih.
Jakarta,30 Desember 2014.
Penulis
(Ahmad Giffari)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment